Rabu, 14 Mei 2014

Bidadari Beransel



“Terkadang bidadari itu tak bersayap, namun beransel”
Kata-kata yang cukup menyenangkan dan menyanjung para akhwat aktivis dakwah..
Kenapa?? Yaa karena mereka ingin menjadi bidadari,, namun mereka tak mempunyai sayap..
Dan berbahagialah mereka dengan sebutan bidadari beransel,, karena dipunggung mereka hanya ada ransel,, hehee


Yupp.. bidadari itu tak selamanya bersayap..
Bidadari bersayap itu hanyalah ada di cerita animasi saja..
Mungkin di surga pun begitu,, tapi tak ada yang tau..
Yang jelas,, akwat2 aktivis hanya berusaha untuk bisa menjadi seorang bidadari untuk calon imam’nya kelak.. Meskipun tak akan bisa menjadi bidadari sepenuhnya, ^_^
Lagipula,, siapa yang mau punya sayap??
Meskipun kenyataan’y bisa terbang,, pasti jadi manusia teraneh didunia,, hehee

Intinya,, untuk para akhwat aktivis dakwah yang mendambakan menjadi bidadari surga..
Tak perlu risau meski tak punya sayap.. cukup bermodal ransel, jaga hati, jaga pandangan dan amal shalihah yang selalu dijalankan.. Jadilah calon bidadari surga beransel.. hehee ^_^

Sabtu, 10 Mei 2014

“ Broken Home “


Bagi sebagian anak..
Ada hal yang paling mereka benci dalam hidup ini,,
“Broken Home”
Siapa yang tak kenal dengan istilah ini??
Keadaan seorang anak yang benar2 mengubur hidup2 arti keluarga dalam hidupnya..
Membencinya dengan penuh rasa sakit..

Peristiwa Broken Home ini bisa terjadi karena banyak hal..
Ada yang terjadi karena orang tua yg slalu bertengkar..
Kekerasan dalam keluarga..
Kurangnya perhatian dari orang tua yg sibuk..
Kecemburuan sosial..
Atau bisa jadi karena hampanya kehidupan didalam keluarga..

Apapun itu..
Semuanya merupakan hal yang sangat fatal bagi seorang anak..
Anak akan merasa bahwa keluarga itu tidak penting.
Keluarga hanyalah beban kehidupan yang harus ia miliki..

Sehingga kebanyakan anak yang mengalami “Broken Home” ini seringkali menghindari rumah dan keluarganya sendiri..
Bisa jadi ia jarang berada di rumah,, atau yg parah adalah kabur dari rumah..
Kejadian seperti inilah yang akan membahayakan diri anak..
Dengan jarang dirumah dan kabur2an..
Anak “Broken Home” tersebut akan merasa bahwa diluarlah ia bisa bahagia dan bebas..
Hal sperti ini bisa mengacu anak untuk lebih mudah terkena pergaulan bebas..
Ia akan lebih senang berada didekat teman-temannya dibanding keluarganya..
Terlebih jika teman-temannya adalah anak yg “Broken Home” juga..
Maka  akan semakin bencilah mereka terhadap keluarga..

Padahal..
Jika kita sebagai seorang anak memahami arti keluarga yg sebenarnya..
Keluarga adalah aset yang sangat penting.
Karena di dalamnya ada orang tua kita..
Orang tua yang dengan merekalah kita bisa ada di dunia ini,, kita bisa tumbuh hingga sebesar ini..
Merekalah yang mengasihi kita sejak kecil..
Seburuk apapun mereka dimata kita..
Mereka tetaplah orang tua kita..
Malaikat yang Allah titipkan untuk kita..
Bayangkan.. jika orang tua kita tak sayang pada kita,, mungkin mereka telah membuang kita ke sungai saat masih kecil.. atau menelantarkan kita begitu saja..

Jika kita mendapati mereka yang sering bertengkar dan marah2..
Janganlah membenci mereka..
Meskipun sebenarnya mereka salah,, tapi kita harus bisa menyikapinya dengan baik..
Jika mereka bertengkar.. Bicaralah kepada mereka,,
Bahwa kita tak suka akan hal itu,, bahwa kita membutuhkan kasih sayang..
Bukan keluarga yang penuh pertengkaran..
Jika mereka memarahi kita.. Periksalah diri kita,,
“Apa yang salah pada diriku??”
Jika kamu menemukan’y.. maka perbaikilah..
Dan bilang pada mereka,, bahwa kamu sudah berubah..
Tapi.. jika kamu tak menemukan’y.. cukuplah diam.. mungkin mereka sedang lelah,,

Kau tau?? Mengapa kita harus bersikap seperti itu??
Karena.. Jika kita hanya bisa menyalahkan mereka dengan ego semata..
Maka kita tak jauh berbeda dengan mereka,,
Dan tanpa sadar kita melakukan apa yang kita benci ..

Cobalah untuk mengerti..
Dan bersikap dewasa.. itulah kunci terbaik untuk memperbaiki keadaan..

Lalu,, jika kamu merasa tak dianggap dan tak diperdulikan oleh keluarga..
Maka janganlah kamu marah terhadap keluargamu..
Hingga kamu tak menganggap dan tak memperdulikan mereka juga..
Janganlah membalas kejahatan dengan kebencian..
Tapi balaslah dengan kasih sayang..

Jika kamu merasa tak dianggap dan tak diperdulikan..
Maka cobalah untuk menganggap dan memperdulikan keluargamu..
Bicaralah pada mereka,,
Jika kamu bisa menunjukkan betapa perdulinya kamu pda mreka..
Insya Allah.. mereka pun akan memperdulikanmu..
Ingatlah.. jika kamu ingin mendapatkan kebaikan dari orang lain..
Maka berbuat baiklah terlebih dahulu..

Jika kamu termasuk anak yang “Broken Home”..
Cobalah untuk mengerti dan memahami keluargamu..
Akupun pernah mengalaminya,, dan Alhamdulillah,,
Semua jadi lebih baik..

Satu hal lagi yang perlu kita ingat..
Ketika kita mempunyai keluarga yang tak menyenangkan..
Maka jadikanlah itu sebagai pelajaran untuk kita..
Bahwa suatu saat kita tak boleh sperti itu..
Kita harus bisa menjadi orang tua yang baik..
Yang mendidik anak’y penuh dengan kasih sayang..
Dan menjaga kebahagiaan di dalamnya..

Semoga bermanfaat..

Menghargai Uang


Pernahkah kalian memperhatikan tukang becak yang mengayuh becak’y setiap hari hingga betisnya semakin membesar??
Pernahkah kalian mmperhatikan betapa hitamnya tukang parkir yg stiap harinya trkena terik sinar matahari saat mmbantu para pengendara??
Pernahkah kalian mmperhatikan pengemis di jalanan yang lusuh karena duduk ditepi jalan dan terkena debu??
Dan Pernahkah kalian memperhatikan pengamen yang compang camping karena tak pernah mandi dan sibuk bernyanyi setiap harinya??

Tahukah kalian??
Seberapa besar penghasilan mereka setiap harinya??
Tak ada yang tauu,,
Mungkin hanya ratusan ribu, atau bahkan puluhan ribu saja…
Untuk siapakah penghasilan itu mreka berikan??
Mungkin bagi bapak2 akan diberikan untuk anak dan istri mereka,,
Dan bagi remaja / anak2 akan diberikan untuk ibu dan adik2 mreka…
Atau.. untuk mereka sendiri,,
Cukupkah?? Entahlahh….

Tapi.. Pernahkah kalian berpikir??
Jika kita ada diposisi mereka…
Dengan keringat, kulit gosong, capek, dan emosi yang menjadi teman sehari-hari…
Sanggupkah kita??!
Kurasa tak banyak dari kita yang sanggup dan mampu menjalani itu semua,,

Namun…
Ketika mndapatkan uang dari orang tua,,
Kbanyakan remaja, trmasuk saya sendiri,,
Menghambur-hamburkannya dengan begitu saja,
Untuk hal yang tidak terlalu penting, atau hanya untuk bersenang-senang semata..
Tanpa memikirkan bagaimana jerih payah orang tua untuk mendapatkannya..
Bahkan,, sering kali kita tak pernah bersyukur dengan nominal yang bagi kalangan bawah bukanlah nominal yang sedikit..

Yaa,, hanya bisa meminta, tanpa bisa menghargai..
Jangankan memberi,, menghasilkan pun belum bisa..

Uang memang bukanlah segalanya..
Namun,, ketika kita tidak menghargainya,, maka kita seolah tidak menghargai hidup..
Tak menghargai pengorbanan yang ada di dalamnya..

Sungguh,, jika kelak kita merasakan sulitnya mencari benda bernama uang,,
Dan jika uang itu terbuang sia-sia,, maka akan ada penyesalan dalam hati,,
“Itu adalah hasil kerjaku.. sulit untuk mendapatkannya.”

Maka kita akan berusaha untuk menghargainya,,
Begitulah juga orang tua kita..
Mereka ingin kita bisa menghargai apa yang telah mereka cari,
Menggunakan’y untuk hal yang bermanfaat, hingga mreka merasa bahwa jerih payahnya tak terbuang sia-sia..

Senin, 05 Mei 2014

Akhi ...


Akhi,,
Siapapun engkau yang akan menjadi imamku kelak ..
Ketahuilah,, aku telah lama menantimu ..

Jika nanti aku menemukanmu,,
Dan menjadi makmum’mu …
Mungkin kau akan kecewa,,
Aku bukanlah wanita yang sempurna …

Parasku tak cantik,,
Aku tak mempunyai banyak harta,,
Dan aku pun bukanlah sang wanita shalilah,,

Tapi,,
Hanya satu hal yang ku miliki …
Aku dengan apa adanya diriku beserta segala kekuranganku
Yang memiliki keinginan besar untuk menjadi hamba-Nya yang bertakwa,,
Oleh karena ituu,, aku membutuhkanmu…
Untuk membimbingku kelak …

Akhi,,
Aku hanyalah wanita yang lemah,,
Aku membutuhkan seseorang yang membimbingku,,
Untuk menjadi imamku,,
Dan mencintaiku dalam keridhoan-Nya ..